Dharma suci Welas asih Saling berbagi

Fenomena poto sendiri atau SELFIE sudah mewabah sampai kemana mana , mulai dari masyarakat kalangan bawah , menengah dan atas. Sudah seperti menjadi kebiasaan membawa gadget , melihat tempat bagus , unik dan ingin memperlihatkan senyum kita pada saat itu ya terjadilah photo selfie.

Namun belakangan ini kecanggihan tehnologi gadget yang menyediakan camera dengan hasil yang fantastis sering kali disalah gunakan , kenapa saya bilang disalah gunakan ? kalau menurut saya tujuan nya yang disalah gunakan.

Selfie menjadi fenomena yang makin hari makin menjadi jadi . sampai sekarang ini ada yang menjual TONGSIS ( Tongkat narsis ). Terkadang orang orang membuat photo selfie di tempat yang salah atau tidak cocok dan bahkan di tempat bahaya.

Photo Selfie sebenarnya menjadi komuditi yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai seni photografi dan bisa juga menjadi awal untuk menjadi seorang photo model ( model yang benar ) red bukan model porno.

Ayo kreasikan selfiemu bersama sama dan kami juga mempunyai komunitas photo selfie dan photo tidak selfie di AYOPHOTO.COM

bali not for sale

Belakangan ini sering sekali saya dengar dengar di radio , maupun tonton di Youtube video mengenai "Bali not for sale ".

Para artis pun mendukung gerakan Bali not for sale ini kalau menurut yang saya liat. Sama dengan kata "AJEG BALI" yang selalu didengar belakangan ini.

Yang menjadi pertanyaan sekarang ini kenapa pernyataan itu muncul baru akhir akhir ini ?

Kita kembali lagi melihat hal hal yang terjadi belakangan ini , anggap saja di pesisir pantai di Bali ini sudah kebanyakan dikuasai oleh Investor dan bukan lagi krama bali sebagai pemilik.Dengan adanya perkembangan pariwisata yang begitu signifikan menjadikan pulau Bali sebagai destinasi wisata dunia dan menjadi perhatian seluruh dunia.

Para investor pun tidak mau ketinggalan menikmati hal seperti ini karena dunia pariwisata Bali yang sudah mendunia ini menjadikan lahan bisnis bagi para investor. Banyak tanah , baik tanah produktip maupun tanah yang tidak produktip disulap menjadi perumahan , villa , resort hotel dan lain lain.

Bisnis property booming di Bali banyak plang plang dijalanan bertuliskan LAND FOR SALE , LAND FOR RENT dll. Apakah karena itu sekarang muncul semacam kepedulian "Bali not for sale" ?

Mudah mudahan dengan gerakan AJEG BALI dan gerakan Bali not for sale ini bisa menyadarkan masyarakat untuk lebih menghargai pulau Bali ini.

Saya sendiri menulis ini berdasarkan pengamatan saya sendiri dan saya sendiri mendukung gerakan Bali not for sale ini .