Dharma suci Welas asih Saling berbagi

Mungkin dari judul nya seperti prakiraan cuaca saja. Sengaja saya tulis hari ini menggambarkan Bali hari ini dengan cuaca mendung tebal di daerah saya sedang menulis di Jimbaran Bali.

Akhir akhir ini sosial media dan berita online ramai sekali membicarakan mengenai politik maklum menjelang pilkada serentak. Mudah mudahan semua sesuai rencana berjalan lancar tanpa ada sesuatu yang bisa memecah belah persatuan.

Cuaca seperti akhir akhir ini yang kebanyakan mendung dan hujan terutama di Bali ini kita diharapkan was was dengan tersendatnya air di jalan serta sampah yang berserakan. Mulailah dari diri sendiri dari lingkungan sendiri menjaga lingkungan.

Bagi yang suka dengan hobi memancing juga cuaca belakangan ini kurang begitu mendukung dan mencari umpan susah hahaha .. awas jangan sampai kehujanan .

Cuaca yang tidak menentu waktunya kita menjaga kondisi masing masing. Semangat pagi semua...

Pasti diantara pembaca mengetahui apa yang dilakukan anak anak dan bahkan orang dewasa seperti di gambar ini. Sudah pasti ini meriam maenan yang ada hanya setahun sekali untuk perayaan Nyepi.

Sudah turun temurun adanya permainan ini , sebelum yang namanya mercon , kembang api dan meriam dari pipa plastik masuk ke Bali, anak anak semua menggunakan bambu, apalagi untuk anak anak di desa karena mendapatkan bambu yang bagus dan kuat itu gampang .

Di Jembrana permainan ini dinamakan " GEBLUR GEBLURA " wah kalau mendengar kata tersebut pasti ingat masa kecil di saat menjelang Nyepi. Sambil membuat ogoh ogoh yang menjadi tradisi tentunya geblur geblura ini selalu ada .

Seiring jaman berganti dan tergerus modernisasi sekarang fungsi bambu sebagai meriam maenan ini tergantikan oleh pipa lastik dan bahkan kaleng bekas bisa dijadikan meriam maenan. Alangkah bahagianya pada jaman anak anak sebelum tahun 2000 an .

Mudah mudahan permainan rakyat yang seperti ini masih dilestarikan dan dilakukan dengan hati hati agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Bagaimana dengan kalian? masih ingat geblur geblura?

sumber poto : gus susrama ( makasi jik potrea )

Izin pariwisata akan dipermudah seperti kata menteri pariwisata sesuai dengan artikel yang saya baca di http://metrobali.com/2014/12/11/menteri-pariwisata-janji-permudah-izin-bisnis-pariwisata/ ,

Seperti diketahui Indonesia memang sebagai destinasi wisata dunia patut berbangga karena daerah kita sebagai tujuan wisata dunia.

Yang patut kita kerjakan sekarang ini adalah membangun sumber daya manusia yang mumpuni di dalam industri pariwisata.
Jangan sampai kita menjadi penonton di negeri sendiri , karena investor yang memiliki modal besar selalu mengincar kesempatan.

Dengan adat dan istiadat, kebudayaan masing masing daerah akan menambah beragam tujuan wisata. Kita harus mampu menjadi yang terbaik di negeri kita sendiri.

Terutama daerah Bali yang menjadi destinasi wisata paling terkenal di Indonesia. Pertahankanlah adat istiadat serta kebudayaan yang kita miliki ini.

Mudah mudahan seperti kata bapak menteri pariwisata semua tentang pemgurusan ijin pariwisata semakin mudah. Terutama bagi para pemilik kendaraan yang biasa untuk mengantar tamu tamu.

Jayalah semuanya ..

sumber image :google

Tidak dipungkiri lagi banyak sekarang para pekerja Indonesia yang menjadi pekerja di luar negeri. Ada yang berstatus resmi dan banyak juga yang berstatus ilegal.

Bekerja di luar negeri seperti di negara negara ASIA : Hongkong , Taiwan , Malaysia, Brunei , Singapore ,Japan , Korea dan lain lain dan bahkan bekerja di kapal pesiar.

Dan bahkan banyak juga yang sudah menetap di luar negeri karena status pernikahan dan lain lain.

Berikut saya menulis sedikit perbedaan sebelum pernah bekerja di luar negeri dan sesudah pernah bekerja di luar negeri. Ini perbedaan umum saja yang menurut saya sedikit berbeda. Maaf jikalau membuat para pembaca tersingung dan ini sebagai motivasi bersama.







Sebelum pernah bekerja ke luar negeri :

• Biasanya sangat rajin belajar bahasa asing yang akan digunakan di tempat bekerja.
• Belum disiplin masalah waktu
• Bagi yang muda muda terutama laki laki sangat jarang belajar memasak untuk diri sendiri.
• Kebanyakan ngumpul dengan rekan atau teman yang akan diajak berangkat ( diskusi )
• Kurang mandiri 
• Dll

Setelah pernah bekerja di luar negeri terutama negara disiplin seperti Jepang :

• Lebih disiplin mengenai waktu seperti waktu bekerja dan lain lain.
• Biasanya memasak sendiri kesukaan ( pengalaman memasak sendiri di negeri orang ).
• Sudah berubah mandiri dan berpikiran maju.
• Berkeinginan lagi untuk bekerja ( biasanya seperti ini ).

Bagi teman teman yang sedang bekerja di luar negeri selalu semangat , dan selalu ingat dengan bangsa dan negara. Jangan tiru yang menjadi tenaga kerja di luar negeri sepulangnya tidak membawa kesuksesan ( pengalaman pribadi hixz ).

Tulisan ini hanya untuk memotivasi saja tanpa ada rasa atau keinginan menyinggung perasaan orang lain. mohon saran dan kritik nya

Terima kasih

ilustrasi pakaian sopan ke pura image dari google image

Pakaian ke Pura belakangan ini menjadi sorotan dari berbagai kalangan masyarakat Hindu yang hari demi hari tergerus dengan modernisasi jaman. Sehingga cara berpakaian ke Pura menjadi kebiasaan untuk memamerkan gaya busana atau modis.

Terutama pada pakaian wanita , yang seharusnya memakai kamben dengan baik di bawah lutu , sopan serta pakaian atas yang lengan panjang dan sopan. Jaman sebelum adanya informasi tehnologi , modernisasi pakaian wanita Bali yang hendak ke Pura selalu kelihatan bersahaja , sederhana tanpa disertai model model pakaian modern.

Belakangan ini beberapa media online menulis juga prihal ini " Jangan disamakan pakaian ke Pura dengan pakaian pergi Kondangan " pada intinya ini yang menjadi permasalahan pokok yang menyebabkan tergerusnya norma norma yang berlaku.

Pakaian jaman sekarang sumber image google images

Perhatikan di sebelah ini , Modis nya pakaian ke Pura atau Pakaian Kondangan seperti ini yang sekarnag kerap digunakan oleh kaum wanita baik wanita dewasa , remaja bahkan ibu ibu .

Pernah saya membaca salah satu pendeta di Bali sangat menyayangkan dengan adanya hal seperti ini.

Jangan lah tradisi berubah dengan menghilangkan norma norma kesopanan karena kita ke Pura itu menghadap ke rumah Tuhan sedangkan kondangan kita bertemu teman saudara dll.

Mudah mudahan tulisan saya ini tidak menyinggung perasaan para ibu ibu, remaja putri. Dan bukan nya saya sendiri mengatakan ini jelek . Dan saya menulis ini berdasarkan beberapa sumber tulisan
https://www.facebook.com/Ida.Pedanda.Gede.Made.Gunung/posts/299054000231959
http://suluhbali.co/trend-pakaian-adat-langgar-norma-kesopanan/

Mohon maaf jikalau ada yang tersinggung dengan tulisan saya ini. Sumber gambar saya ambil dari google. jikalau ada yang berkeberatan dengan gambar ini silahkan komen disini saya dengan senang hati akan menghapus .

Om santi santi santi Om

Seperti biasa setiap akhir tahun di Indonesia selalu terjadi musim hujan. Tetapi yang sedikit aneh menurut saya sebenarnya di bulan November sudah mulai turun hujan dan sekarnag baru hujan dimulai dari Desember.

Khususnya di Bali hujan sekarnag hampir setiap hari turun walaupun masih tidak terlalu lebat. Musim hujan yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Tetapi jangan lupa juga dikarenakan lama tidak turun hujan biasanya gorong gorong , selokan menjadi mampet karena kebanyakan tanah dan debu dan bisa menyebabkan banjir.
Perlu juga kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebesihan lingkungan agar bisa terhindar ataupun meminimalisir dampak jikalau terjadi banjir.

Musim hujan juga sering kali menyebabkan kecelakaan terutama bagi kendaraan bermotor roda 2. Harap berhati hati dan selalu waspada jikalau menghadapi hujan .

Musim hujan bagi para petani merupakan anugerah terindah, sawah sawah dan kebun yang sudah lama mengering kini kembali segar . Berkah yang terjadi kepada semua orang dan jangan lupa juga untuk selalu bersyukur kepada Tuhan .

Semoga musim hujan ini juga membawa suasana sejuk di negara Indonesia yang belakangan ini masih tegang dalam situasi politik. Marilah kita bersama merangkul bersama sama membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik .